Selasa, 01 Mei 2012

Harimau Sumatra (Panthera tigis sumatrae)



Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Upaspesies:
P. t. sumatrae
Panthera tigris sumatrae (Pocock, 1929)
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) hanya ditemukan di Pulau Sumatra di Indonesia, merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Taman-taman nasional di Sumatra. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Penghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000.
Harimau Sumatra juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa. Luas kawasan perburuan Harimau Sumatra tidak diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan bahwa 4-5 ekor Harimau Sumatra dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer di kawasan dataran rendah dengan jumlah hewan buruan yang optimal (tidak diburu oleh manusia). Aumannya bisa didengar hingga 1 Km. Menurut Nasir, harimau terusik ketenanganya mendengar suara chainsaw dari mesin pemotong kayu sehingga tidak sampai dua jam harimau bisa mencari lokasi suara yang membisingkan itu (www.walhi.or.id).
Harimau sumatera dapat ditemukan pada berbagai tipe habitat mulai ketinggian 0 sampai 2000 m dpl dan hidup soliter (Karanth 2001; O’Brien et al. 2003)). Secara umum, satwa mangsa potensial harimau di antaranya, adalah babi hutan (Sus scrofa), rusa sambar (Cervus unicolor), kijang (Muntiacus muntjak), napu (Tragulus napu), kancil (Tragulus javanicus) dan beruk (Macaca nemestrina) (Raharyono & Paripurno 2001; O’Brien et al. 2003). Karanth & Sunquist (1995) dan Sunquist et al. (1999) menyatakan bahwa harimau lebih menyukai mangsa dengan biomass di atas 20 kg sebagai satwa mangsa utama.
            Aktivitas harian harimau sumatera di lokasi penelitian ditemukan pada siang hari (52%) dan malam hari (48%) (Hutajulu, 2007). Satwa mangsa harimau seperti kijang, pelanduk, beruk dan babi hutan, persen waktu aktivitas siang hari lebih lama dibandingkan malam hari. Rusa sambar, persen waktu aktivitas malam cenderung lebih lama daripada siang hari.
Berdasarkan data waktu photographic capture, waktu aktivitas harimau sumatera dan macan dahan saling tumpang tindih (overlap). Aktivitas harian harimau sumatera cenderung krepuskular (aktif selama saat remang-remang di peralihan hari, wikipedia.org) dan macan dahan nokturnal (Hutajulu, 2007). Kawanishi & Sunquist (2004) juga menemukan hal serupa di Taman Negara, Merapoh, Malaysia. Hal tersebut tidak sesuai dengan sebagian besar literatur yang menyatakan bahwa pola aktivitas harimau sumatera adalah nokturnal. Waktu aktif harimau sumatera pada siang hari ditemukan hampir sepanjang hari terkecuali pada pukul 12:00-12:59 dan 16:00 sampai 17:59 dan pada malam hari tidak ditemukan aktivitas pada pukul 05:00-05:59 pagi (Hutajulu, 2007).
            Pola aktivitas harimau sumatera dapat dikatakan mengikuti pola aktivitas satwa mangsa, yaitu krepuskular dan diurnal (seperti kijang, beruk, babi hutan dan pelanduk) dan nokturnal (seperti rusa sambar). Kemungkinan hal tersebut berhubungan dengan pemangsaan. Pada siang hari, kemungkinan
harimau memangsa jenis-jenis yang melakukan aktivitas seperti babi hutan, beruk dan kijang dan pada malam hari melakukan pemangsaan terhadap rusa dan pelanduk. Karanth & Sunquist (1995) menyatakan bahwa harimau memerlukan makanan tiga kali lebih banyak daripada macan dahan. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu lebih lama untuk mencari mangsa yang juga berhubungan dengan kepadatan satwa mangsa pada suatu lokasi. Perubahan pola aktivitas harian harimau sumatera juga kemungkinan disebabkan oleh tekanan dari manusia yang banyak beraktivitas di dalam kawasan dan di pinggir kawasan sehingga menyebabkan perubahan kualitas habitat dan menurunnya kelimpahan satwa mangsa utama. Hal serupa juga ditemukan Griffiths & Schaick (1993a).
            Secara umum, lokasi harimau ditemukan dapat dikatakan tergolong dekat dari sungai. Sunquist (1981) menemukan bahwa harimau menyukai habitat pinggir sungai (riverine habitat). Sungai merupakan tempat berkumpul satwa dan keberadaan harimau dekat dengan sungai kemungkinan berhubungan dengan pemangsaan. Karanth (2001) menyatakan bahwa harimau merupakan jenis yang suka air dan perenang yang handal. Suhu harian yang mencapai 33oC tergolong tinggi memungkinkan bagi harimau untuk menurunkan suhu tubuh dengan berendam di sungai. Luas habitat, ketersediaan makanan, kepadatan populasi, tempat berkembang biak, pemangsaan, musim kawin, sumber air dapat mempengaruhi pergerakan satwa (Alikodra
2002; Karanth & Chundawat 2002; Sunquist 1981).

A.    Ciri-ciri
1.      Ukuran tubuh adalah yang paling kecil diantara semua spesies kucing besar (Panthera) dan sangat sulit diamati secara kasat mata di alam, memudahkannya menjelajahi rimba
2.      Warna paling gelap diantara semua subspesies harimau lainnya
3.      Pola hitamnya berukuran lebar dan lebih tipis daripada subspesies harimau lain  dan jarak antar garis rapat kadang kala dempet
4.      Harimau Sumatra jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ekor  atau sekitar 250 cm (antara 2,2-2,8 m) panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140kg, sedangkan tinggi dari jantan dewasa dapat mencapai 60cm
5.      Harimau betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198cm (2,15-2,3 m) dan berat 200 pound atau sekitar 91kg (berat jantan dan betina antara 130 sampai 255 Kg)
6.      Warna kulit Harimau Sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-merahan hingga oranye tua
7.      Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan
8.      Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat.
9.      Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang
10.  Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap ketika melahirkan.

B.     Habitat
  1. Hanya ditemukan di pulau Sumatra
  2. Mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi
  3. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia
  4. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia
  1. Makanan
  1. Makanan Harimau Sumatra tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah mangsanya
  2. Memakan apapun yang dapat ditangkap, umumnya celeng dan rusa, dan kadang-kadang unggas atau ikan. Orangutan juga dapat jadi mangsa, tetapi mereka jarang menghabiskan waktu di permukaan tanah, dan karena itu jarang ditangkap harimau.
  3. Menurut penduduk setempat harimau sumatra juga gemar makan durian
  1. Reproduksi
  1. Harimau Sumatra dapat berbiak kapan saja
  2. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari
  3. Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6 ekor
  4. Mata anak harimau baru terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di kebun binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka
  5. Anak harimau hanya minum air susu induknya selama 8 minggu pertama
  6. Setelah 8 minggu pertama anakan harimau dapat mencoba makanan padat, namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan
  7. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada umur 6 bulan
  8. Anak-anak harimau dapat berburu sendirian pada umur 18 bulan, dan pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri sendiri
  9. Harimau Sumatra dapat hidup selama 15 tahun di alam liar, dan 20 tahun dalam kurungan.
Sumber :
-       -   id.wikipedia.org
-        -  Hutajulu, MB. 2007. STUDI KARAKTERISTIK EKOLOGI HARIMAU SUMATERA [Panthera tigris sumatrae (Pocock 1929)] BERDASARKAN CAMERA TRAP DI LANSEKAP TESSO NILO–BUKIT TIGAPULUH, RIAU. Universitas Indonesia, Depok.


Hasil diskusi hari Selasa, 1 Mei 2012
oleh: Kelompok Panthera, KMPV Pet and Wild Animal
       FKH UNAIR

Jumat, 27 April 2012

KODRAT PEREMPUAN


Bagaimanakah pengertian Anda terhadap perempuan ?

Apakah menurut Anda mereka Cuma sejenis manusia yang bias melahirkan ?
Apakah menurut Anda mereka adalah manusia dengan (mohon maaf) organ reproduksi yang berbeda ?
          Apakah menurut Anda mereka lebih lemah daripada laki-laki ?

Pengertiannya tidaklah semudah itu. Perempuan, secara fisik memang berbeda dari laki-laki, meskipun sama-sama manusia. Perempuan juga bisa menjadi lebih kuat dari laki-laki. Ada juga yang mengartikan bahwa perempuan derajatnya lebih rendah laki-laki. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan mungkin lebih cerdas dari laki-laki.

Coba kita buka lagi pelajaran-pelajaran Agama yang sudah diberikan sejak saat kita masih kecil. Lihat apa yang dikatakan oleh Alkitab, dengar dan rasakan kembali apa yang sudah diajarkan oleh guru-guru Agama kita. Saya yakin, bahwa semua Agama memiliki penghargaan khusus bagi makhluk Tuhan yang bernama ’perempuan’.

Tapi, pada kenyataannya, realita yang kita lihat sekarang ini telah memberikan bukti bahwa ’kodrat’ perempuan masih perlu dipertanyakan kembali. Dimana sebenarnya tugas perempuan itu ? Apakah memang harus selalu di ’dapur’ dan melayani laki-laki (suami) ? Namun bukankah ada yang namanya emansipasi ? Kalau sudah begini siapa yang mau kita salahkan ? R. A. Kartini ?

Perempuan ’melayani’ laki-laki. Maksud dari perkataan ini mungkin mengartikan bahwa perempuan merupakan makhluk yang ’perhatian’, bahkan lebih dibandingkan laki-laki. Hidup kita, sejak lahir ke dunia hingga mati tidaklah lepas dari ’pelayanan’ perempuan. Waktu kita baru lahir ada perempuan yang melahirkan yang selanjutnya kita sebut ’ibu’ merupakan bentuk pelayanan memberikan kehidupan manusia di dunia. Kemudian waktu kita tumbuh dan berkembang ada bentuk pelayanan lain dari perempuan berupa perlindungan. Dan waktu kita dewasa ada pula bentuk pelayanan dari perempuan berupa pelayanan seorang istri.

Mari kita selami, secara ’budaya’ kedudukan yang menyatakan bahwa perempuan selalu di ’dapur’ dan HARUS melayani laki-laki (suami) juga tidaklah salah. Tapi juga tidak harus seperti itukan? Sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan perempuan juga memiliki hak untuk mendapatkan hal yang sama yang laki-laki dapatkan. Kalau dalam pengertian sekarang berupa hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk berpendapat, hak untuk bekerja, serta hak-hak lain yang semestinya perempuan dapatkan.

Mungkin para kiai mengatakan bahwa dengan mengikuti ’tradisi’ yang menyatakan bahwa perempuan bekerja di dapur dan melayani laki-laki maka perempuan telah mendapatkan ’surga’nya sendiri. Tapi baiklah kita berpendapat bahwa ”perempuan tidak boleh melupakan kewajiban yang telah diberikan Tuhan sesuai kodratnya, namun bukan berarti perempuan kehilangan haknya sebagai seorang manusia

Bagaimana menurut Anda ?

FA, 2010-11-17

THIS IS LOVE ?


   Menuliskan kisah cinta itu tidak mudah. Pasalnya, ini adalah rahasia pribadi. Seharusnya tidak boleh disebarluaskan begitu saja. Tapi untuk kali ini saja akan kuceritakan betapa pencarian cinta itu tidak mudah. Akan kuberikan gambaran kenyataan tentang apa yang seharusnya dinamakan ‘cinta’. Kita mungkin juga masih mencari tahu dan berusaha memahami arti kata tersebut.
Dimulai waktu SD dulu, mungkin usiaku masih 8 tahun. Itulah pertama kalinya aku merasakan yang bernama ‘feeling’ dengan seseorang. Ada seorang gadis muda yang aku suka di kelas. Rasa malu untuk mengungkapkan itu ada (namanya juga anak SD, -_-). Setiap hari memendam perasaan. Pada akhirnya dia tahu, dan entah kenapa aku melupakan begitu saja setelah dia tahu. CINTA sesaat. Kalau orang tua2 bilang ini ’CINTA MONYET’. Tapi dari situlah perjalananku dimulai.
Kemudian di SMP. Beberapa kali mengalami yang namanya ’jatuh cinta’. Ada juga sih yang suka denganku (hehe^_^). Waktu itu juga aku baru mengenal yang namanya ’pacaran’.  Beberapa gadis yang masih SMP juga mulai menarik perhatianku. Terus terang aku suka mereka karena mereka cantik (menurutku). Tapi akhirnya aku sadar bahwa ini hanya nafsu.
Usia SMP masanya akil baligh. Dan sampai saat itu juga aku mulai berpikir untuk apa pacaran ? Pernah suatu hari aku bertanya pada guru agama ; ”Bu, pacaran itu boleh atau tidak ?”. Dan beliau pun menjawab sambil (sedikit) tertawa ; ”Pacaran itu boleh, tapi kamu harus tahu akan kewajibanmu dan tidak boleh ’berlebihan’ ya...” (kalau tidak salah sih,-_-). Yah, terlepas bahwa apakah pacaran itu benar atau tidak. Kurasa kita juga memiliki aturan tentang batasan dari berhubungan dengan lawan jenis. Setiap agama pun pasti memiliki aturan2 tersebut. Mungkin itu yang dimaksud oleh guru agama.
Kemudian akupun mulai mencari tahu tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan pacaran. Adakah batasan yang jelas disana ? Lalu bagaimana dengan cinta, apakah selama ini memang nafsu ? Akupun bertekad untuk tidak pacaran dengan alasan hal seperti itu tidak berguna, membuang-buang waktu, banyak pengeluaran, dan cuma sementara. Dan...mulailah aku mengenal ‘dia’.
Berawal dari dikenalkan teman, bertukar nomor handphone, hingga melalui dunia cyber. Aku mulai menyukai seseorang. Tidak secara fisik, namun perasaan. Sampai saat ini kami bahkan hanya bertemu 3 kali. Mungkin juga bertukar foto, tapi kita tidak bisa percaya begitu sajakan dengan foto ? Sebelum kami bertemu aku sudah menyukainya. Mungkin belum sampai pada tahap ‘cinta’ tapi aku punya keyakinan.
Kami kenalan waktu kelas 2 SMA. Waktu itu hanya smsan dan telepon-teleponan. Dia punya sesuatu hal menarik yang aku yakin tidak dimiliki oarang lain selain dia. Aku yakin kalau ini bisa berlanjut. Namun sebelum keyakinan itu ada, aku belum melihat seperti apa dirinya, bagaimana hati, dan pemikirannya yang sebenarnya. Apakah dia juga melihat dengan nafsu ? Aku belum mengetahuinya. Hingga keterbukaan dan kejujuran kamilah yang membuat adanya ketulusan di hati masing-masing.
Kami juga berniat untuk tidak pacaran. Namun kami juga tidak bisa  membohongi diri sendiri bahwa kami saling menyukai. Aku yakin begitu. Dan inilah pertama kalinya aku menyatakan cinta kepada seseorang. Secara terang-terangan. Meskipun aku belum mengerti betul apa arti ’cinta’.
Keyakinan itu ada kalau kita memiliki keinginan. Begitu pula aku terhadapnya. Aku menginginkannya (bukan dalam arti tidak baik), mengharapkannya menjadi pendampingku kelak. Dan aku yakinkan itu pada diriku sendiri. Aku mulai memahami apa arti dari semua ini.
CINTA yang sebenarnya hanya CINTA kita kepada TUHAN YANG MAHA ESA, tidak dapat disandingkan dengan yang lain.
Sebagaimana aku terhadapnya juga merupakan rasa suka-menyukai. Cinta kepada Tuhan tidak dapat diserahkan kepada yang lain. Tapi aku tetap memiliki keinginan untuk memilihnya.
Dalam agama, kita diajarkan untuk memilih pasangan hidup mulai dari paras/wajah, harta, tahta dan ilmu. Namun yang terutama adalah memilih bersarkan ’IBADAH’. Dan kuakui, kriteria ini tidak terdapat pada gadis yang aku pilih untuk menjadi pendamping hidupku.
Aku menyukainya karena dia unik dan berbeda dengan yang lain. Tapi kenyataan mengatakan tidak kepada diriku. Keidealismenya menjadi penghalang utama dalam proses ’memilih’ ini. Aku menghargai itu. Karena akupun ingin dia mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya. Dan inilah akhir dari keinginan besarku untuk memilikinya.
Aku mulai berpikir kembali. Tentang apa yang sudah kulakukan selama ini. Apa yang sudah kulakukan itu salah ? Aku tidak menemukan jawabannya. Tapi ada sebuah kalimat yang aku pahami; ”Mantan ada bukan untuk dilupakan, namun untuk diikhlaskan”.
Setelah kejadian itu, prinsip ’ketidakingin pacaranku hancur’. Secara tidak sengaja aku kini terikat dengan seorang gadis yang dulu juga aku sukai. Aku mulai membenahi diri kembali karena kini aku sudah mengerti apa arti ’CINTA’. (^_^).

Pengenalan

Assalamualaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua...

Ini hanyalah sebuah perkenalan...

Ini hanyalah sebuah permulaan...

Panthera adalah salah satu jenis kucing liar yang tersebar di dunia (bumi).

Panthera,...

...menjadi inspirasi bagi mereka yang menyukainya.

Saat ini Panthera adalah bahasan yang penting di tempat saya. Mengingat keberadaan mereka yang terancam kepunahan akibat adaptasi manusia yang berlebihan, sudah menjadi tugas kita untuk melindungi satwa-satwa karnivora tersebut.

Mari kita sama-sama berinspirasi untuk tujuan terbaik !

Mari kita sama-sama tidak mengenal lelah menjadi yang terbaik !


Bersama kita BISA !

Bersama kita saling berbagi, menuai dan menumbuhkan apa yang kita ingini !

     

Berharap dari blog yang sederhana ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kita semua...

..., demikian perkenalan yang singkat ini. Semoga Anda menikmatinya !


                              Wassalamualaikum Wr. Wb.

                                                                                                         -Joko-